1. Pengertian Individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana
aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani
berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya
muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan:
pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua
takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004:
64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti
keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak
kepribadiannya dan kecakapannya.
Pengertian Individu Menurut Para Ahli :
1. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
2. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum
(Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut
konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai
mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup
yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia
yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia
yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau
perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan
kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang
diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat
3. pengertian individu adalah orang
seorang; pribadi orang (terpisah dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri
sendiri, secara fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik
dengan sesamanya).
Sumber: Eko Sujatmiko, Kamus IPS ,
Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 114
Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Setiap individu mempunyai ciri khas
yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat,
keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap
suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang
berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri, yaitu:
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
Naluri mempertahankan kelangsungan
hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling
mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum dan
perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia
tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi.
Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang dipergunakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup perlatan
modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat/cara
sederhana lain termasuk ke dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam
dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan
individu lainnya.
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan
keturunan
Naluri untuk mempertahankan
keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari
gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang
dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah
usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman
bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti
rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap
segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah,
tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari
bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat
rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca
dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan
individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan
keturunan.
3. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
Setiap manusia mempunyai naluri
untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan
alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan,
perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan
fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan
jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal
cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau;
perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya.
Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaan ”apa, mengapa,
bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun
menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah
berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
Manusia Selaku Individu
Individu adalah seseorang/seorang
manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak
dapat dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang
melekat pada diri seseorang.
Keduanya tidak dapat dipisahkan
untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun
masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak
seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan
meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari
kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
Manusia Selaku Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk yang tidak
dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa bayi
sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan,
belajar makan, belajar berpakaian, belajar membaca, belajar membuat sesuatu dan
sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Menurut Malinowski(1949), salah satu
tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu
terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang
dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung
kepada adanya system perlindungan dalam rumah, pakaian dan peralatan.
Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih
mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan
kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol
social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap
anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur
kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
Individu mempunyai ciri-ciri
memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan,
interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan
sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar
individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan
prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut ,
seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan
beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam
kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut
menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan
lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat
proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat
berdasarkan individu itu sendiri.
Pengertian Individu dengan Masyarakat
Dalam pengertian sosiologi, Individu
adalah subyek yang melakukan sesuatu, subyek yang empunyai pikiran, subyek yang
mempunyai kehendak, subyek yang mempunyai kebebasan, subyek yang memberi arti
meaning pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya
sendiri. Singkatnya individu adalah subyek yang bertindak. Sedangkan menurut
Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai berikut: Masyarakat merupakan
suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya. Ketika anda
sedang surplus uang dan kebetulan melewati perempatan jalan yang dihuni para
pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah penjabaran dari relasi individu dan
masyarakat. Individu tidak akan bias melepas diri dari hal seputar masyarakat.
Sebebas apapun manusia berbuat, akan terkoneksi dengan sistem masyarakat yang
berlaku. Bahkan, dinegara Paman Sam sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut
liberalism ekstrem. Relasi Individu dan masyarakat sudah terpikir di masa
lampau. Manusia pada dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo
ludens, makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada relasi individu
dan masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat bukan dua hal yang saling
bertentangan, melainkan justru saling melengkapi. Individu merupakan organisme
tunggal atau satu kesatuan yang tidak dapat dibagi, contohnya : seekor tikus,
seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang
manusia. Pengertian Individu Individu berasal dari kata latin, “individuum”
yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat
Dr. A. Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia
yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama
Rasa, merupakan perasaan manusia
yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau
perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan
kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang
diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat.
Sudah menjadi keyakinan semua orang
bahwa masing-masingindividu memiliki karakteristik kemampuan yang berbeda-beda.
Ada yangberkemampuan cepat, sedang, dan ada yang berkemampuan rendah.
Dalamdunia pendidikan juga berlaku pernyataan seperti ungkapan di atas,
sebabmenurut tinjauan psikologis setiap anak memiliki perbedaan dengan
lainnya.“Tak ada dua orang di dunia ini yang benar-benar sama dalam segala
hal,sekalipun mereka kembar”.Tidak heran bila seseorang yang menyatakan bahwa
“anak kembar ituserupa tapi tak sama”. Artinya, dalam hal-hal tertentu anak
kembar memilikikesamaan dan perbedaan. Individu disini, mempunyai pengertian
yaitu suatu kesatuan yangmasing- masing memiliki ciri khasnya , dan karena itu
tidak ada dua individu sama, satu dengan yang lainnya berbeda. Individu sebagai
manusia,merupakan orang-orang yang memiliki pribadi atau jiwa sendiri.Perbedaan
individu dapat dilihat dari dua segi, yakni: segi horizontaldan segi vertikal.
Dari segi horizontal, setiap individu berbeda denganindividu lainnya dalam
aspek mental, seperti: tingkat kecerdasan,kemampuan, minat, ingatan, emosi,
kemauan dan sebagainya. Dari segivertikal, tidak ada dua individu yang sama
dalam aspek jasmani seperti bentukukuran, kekuatan, dan daya tahan
tubuh.Perbedaan itu masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.Ada dua
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan individu, yaitu:61). Faktor
warisan keturunanKeturunan merupakan faktor pertama yang
mempengaruhiperkembangan individu. Dalam hal ini keturunan diartikan
sebagai“Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak,atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki sejak
masakonsepsi (masa pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan daripihak
orang tua melalui gen-gen”.
E. Z Muttaqin, mengatakan bahwa anak
harus diberikanpendidikan sedini mungkin, bahkan sejak kedua orang tuanya
memasuki jenjang perkawinan, harus sudah mengkalkulasikan bagaimana
anak-anakyang akan mereka lahirkan nanti. Ketika suami istri bergaul sudah
diawalidengan do’a agar dengan doa itu setan tidak ikut campur (ovum
atausperma) yang disimpan dalam rahim istri bukan terdiri dari bahan
–bahanjasmaniah semata, tetapi juga terkandung benih watak dan tabiat
calonanak. Makanan ibu yang mengandung vitamin untuk anak. Demikian
jugakelakuan ibu dan bapak akan menjadi vitamin juga untuk calon anak.2) Faktor
pengaruh lingkunganLingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi
individu,Sehingga individu itu ikut terlibat atau terpengaruh karenanya.
Semenjakmasa konsepsi dan masa-masa selanjutnya, perkembangan
individudipengaruhi oleh mutu makanan yang diterimanya, temperatur
udarasekitarnya, suasana dalam lingkungan, sikap-sikap orang sekitar,hubungan
dengan sekitarnya, suasana pendidikannya (informal, formaldan informal). Dengan
kata lain, individu akan menerima pengaruh darilingkungan, memberi contoh
kepada lingkungan, mencontoh atau belajartentang berbagai hal dari lingkungan.
Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu
sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu. Contohnya; populasi
pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang,
sekumpulan kuda, sekumpulan sapi, sekumplan zebra, dan lain-lain.
Ukuran populasi berubah sepanjang
waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan
ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980
populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung
lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10
tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk
mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon
yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
(700 - 500 )/(1990-1980)=
200batang/(10 tahun) = 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita
dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20
batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika
populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam,
kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang
pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk
kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya.
Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran
(natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan
bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan
populasi.
Dinamika populasi dapat juga
disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat
bergerak, misalny ahewan dan manusia. Imigrasi adalah perpindahan satu atau
lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh
satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari
jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa
ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi
akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan
jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah
populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak
selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada
gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam,
dan wabah hama.
Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas
adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya
membentuk komunitas terumbu karang.
Komunitas adalah sekelompok orang
yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan,
2008). Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh
individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah
identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi
kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Kekuatan pengikat suatu komunitas,
terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan
sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya,
ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya
diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas,
karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan
menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan
kelompoknya.
2. Pengertian Pertumbuhan
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat,bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi..Dapat
disimpulkan pengertian tentang proses asosiasi adalah terjadinya perubahan pada
seseorang secara tahap demi tahap karena adanya pengaruh.
Lain halnya dengan pendapat dari
aliran psikologi Gestalt tentang pertumbuhan..Menurut para ahli dan aliran ini
bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi.Menurut proses ini keseluruhan
yang lebih dulu ada,baru kemudian menyusul bagian-bagiannya.Jadi dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan-lahan
pada manusia dalam mengenal sesuatu
secara keseluruhan baru baian-bagiannya.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia belum banyak diketahui oleh manusia itu
sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat penting, hal itu
dikarenakan tanpa perkembangan dan pertumbuhan manusia tidak akan pernah
berkembang.
Sebenarnya pertumbuhan
dan perkembangan manusia telah dimulai sejak manusia di dalam kandungan. Minggu
demi minggu dan bulan demi bulan manusia yang awalnya hanya berbentuk embrio
lama kelamaan akan berubah menjadi janin yang sempurna di dalam rahim. Janin
yang bisa tumbuh dan berkembang di dalam rahim disebabkan oleh berbagai macam
faktor. Salah satunya adalah gizi yang seimbang. Janin yang kekurangan gizi dan
nutrisi yang seimbang, janin itu tidak bisa tumbuh dan berkembang menjadi
sempurna.
Faktor Internal
Manusia tidak
mengetahui apa saja yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya. Kurangnya pengetahuan manusia tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan manusia kurang maksimal. Contohnya adalah masa remaja
merupakan masa untuk tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya banyak anak remaja
yang tidak mengetahui berbagai macam faktor yang bisa berpengaruh terhadap
tumbuh kembangnya sehingga dia tidak akan memiliki tumbuh kembang yang tidak
sempurna. Berikut ini adalah berbagai macam faktor internal yang berpengaruh
terhadap tumbuh kembang manusia :
1. Gen
Gen merupakan faktor
paling dominan yang bisa mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia. Gen adalah
sifat yang diturunkan dari induknya. Gen sangat dominan dalam menentukan ciri
dan juga sifat manusia. Contoh yang diturunkan dari gen adalah bentuk tubuh
manuia, tinggi tubuh manusia, warna kulit manusia, bentuk hidung, wajah, alis,
mata dan masih banyak lagi lainnya. Gen juga berpengaruh terhadap sistem
metabolisme manusia sehingga gen tersebut bisa berpengaruh terhadap tumbuh dan
kembangnya. Manusia yang memiliki gen yang baik, dia bisa tumbuh dan berkembang
sesuai umurnya. Jika manusia memiliki kelainan genetik akibatnya adalah tumbuh
dan kembang manusia menjadi terganggu. Kelainan genetik ini disebut dengan
albino. Ciri dari orang yang mengidap albino ini adalah dia akan memiliki
rambut yang terang, mata yang terang dan juga rambut yang terang. Sayangnya
kelainan ini tidak dapat disembuhkan.
2. Hormon
Hormon merupakan faktor
yang bisa mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia. Anak remaja merupakan anak
yang sedang dalam fase pertumbuhan dan perkembangan dikarenakan hormon akan
lebih matang di fase ini. Anak remaja yang sudah mendapatkan menstruasi atau
mimpi basah hormonnya akan mengalami kematangan sehingga tidak jarang pada anak
remaja yang telah mendapatkan menstruasi maupun mimpi basah dia akan memiliki
berbagai macam perubahan bentuk tubuh dimana perubahan tersebut termasuk dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Berikut ini adalah pertumbuhan
dan perkembangan manusia di saat remaja :
- Pada wanita hormon yang matang akan menyebabkan wanita mengalami pembesaran payudara, pinggang semakin terbentuk, tubuh semakin tinggi dan juga suara akan menjadi halus. Hormon itu juga membuat wanita sudah mulai menyukai lawan jenisnya.
- Perubahan yang bisa terjadi pada pria yang menginjak remaja adalah timbulnya jakun di leher, mulai tumbuh kumis dan juga jenggot, mulai tumbuh bulu ketiak dan juga bulu kemaluan, dada semakin bidang dan juga suara pria akan terasa lebih berat. Tidak hanya pada wanita, hormon yang matang itu juga membuat pria sudah mulai menyukai lawan jenisnya. Sehingga banyak anak remaja yang sudah berani untuk pacaran.
3. Ras
Ras juga menjadi
penentu pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Hal itu dikarenakan manusia
akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan rasnya masing-masing. Contohnya adalah
ras Asia akan memiliki postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan ras
Amerika. Selain itu kulit ras Asia cenderung lebih gelap jika dibandingkan
dengan kulit ras Amerika. Warna rambut ras Asia cenderung hitam dan gelap namun
warna rambut untuk ras Amerika banyak yang memiliki rambut yang pirang.
4. Umur
Tidak selamanya manusia
berada di dalam fase pertumbuhan dan perkembangan. Ada masanya tumbuh
kembangnya berhenti. Yang menghentikan tumbuh dan kembang manusia adalah umur.
Saat menjadi dewasa, manusia sudah tidak termasuk dalam fase tumbuh dan kembang
lagi. Tumbuh dan kembang manusia akan dimulai dari dalam rahim sampai dengan
dia berumur 20 tahun. Saat itu pertumbuhan dan perkembangan akan terasa lebih
cepat dibandingkan dengan saat sesudah itu.
5. Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga
merupakan faktor penentu pertumbuhan dan perkembangan manusia. Contohnya saja
adalah sebagai berikut ini:
- Saat masih bayi dan anak-anak, masa pertumbuhan anak wanita lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki sehingga tidak heran jika anak wanita akan lebih cepat berbicara dan berjalan dibandingkan dengan anak laki-laki.
- Saat masa pubertas, keadaannya akan terbalik dimana pertumbuhan dan perkembangan anak laki-laki lebih cepat dibandingkan dengan anak wanita. Tidak jarang, laki-laki yang seumuran dengan anak wanita memiliki gestur tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut merupakan salah satu tanda bahwa saat pubertas tumbuh dan kembang anak laki-laki lebih cepat.
Faktor Eksternal
Selain ada faktor internal yang mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia, ada faktor dari luar yang mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia. Berikut ini adalah berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia yang ada di muka bumi ini:
1. Gizi
Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah faktor gizi. Tidak semua manusia memiliki gizi yang sama. Saat dalam masa pertumbuhan ada baiknya manusia mencukupi asupan gizinya dengan baik. Gizi juga bisa mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia. Gizi yang baik untuk manusia adalah makanan yang 4 sehat dan 5 sempurna. Berikut ini adalah makanan 4 sehat 5 sempurna yang perlu diketahui :
Karbohidrat. Dalam masa pertumbuhan manusia membutuhkan karbohidrat untuk membuat tubuhnya lebih berenergi. Jika memiliki energi yang lebih, manusia tersebut bisa melakukan berbagai macam kegiatan penunjang untuk tumbuh dan kembangnya.
Protein. Makanan sumber protein seperti tahu, telur, ikan dan tempe bisa djadikan sebagai lauk-pauk yang kaya protein. Protein itu berfungsi sebagai zat pembangun sel yang rusak.
Vitamin. Vitamin ini banyak ditemukan dalam makanan yang kaya akan serat. Vitamin inilah yang bisa membuat tubuh manusia menjadi tumbuh dan juga berkembang. Vitamin ini bisa ditemukan pada bayam, brokoli dan sayuran-sayuran lainnya.
Mineral. Selain mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, manusia juga diwajibkan utnuk mengkonsumi makanan yang mengandung mineral. Mineral berfungsi untuk menjaga cairan di dalam tubuh manusia. Mineral ini bisa ditemukan di buah-buahan yang kaya akan serat.
Susu. Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia salah satu faktor yang bisa mempercepat pertumbuhan dan perkembangan manusia itu adalah susu. Mengapa begitu?, hal itu dikarenakan susu kaya akan kalsium. Susu yang kaya akan kalsium itu bisa membuat tulang semakin bertambah tinggi dan menjaga kepadatan tulang. Sehingga tidak heran jika manusia yang mengkonsumsi susu postur tubuhnya akan lebih tinggi dibandingkan manusia yang tidak mengkonsumsi susu.
2. Penyakit
Faktor eksternal yang kedua yang bisa mempengaruhi tumbuh dan kembang adalah penyakit. Penyakit yang bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan manusia terganggu baik masih di dalam kandungan maupun saat sudah berada di luar adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Pernahkah anda mendengar istilah penyakit TORCH?, penyakit itu bisa membuat perkembangan dan pertumbuhan manusia menjadi terganggu sejak masih di dalam kandungan. TORCH ini sangat berbahaya sebab bisa menembus plasenta dan mengganggu kehidupan janin yang ada di dalam rahim.
3. Infeksi
Infeksi juga menjadi faktor eksternal yang bisa mengganggu pada pertumbuhan dan pekembangan manusia. Infeksi itu misalnya saja adalah PMS atau penyakit menular seksual. Infeksi itu bisa menyebabkan proses reproduksi seseorang mengalami keguguran, cacat janin dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada di dalam kandungan. Hal itu dikarenakan virus HPV penyebab infeksi bisa masuk ke dalam plasenta sehingga janin bisa terinfeksi oleh virus tersebut.
4. Pekerjaan
Pekerjaan juga menjadi faktor eksternal yang bisa menyebabkan tumbuh dan kembang manusia menjadi terganggu. Bisa kita lihat kuli panggul yang memanggul barangnya di leher, kepala atau punggung, mereka lama-kelamaan akan memiliki tubuh yang pendek dan perkembangan yang tidak maksimal. Hal itu dikarenakan membawa barang yang berat dan membebani tubuh bisa membuat tubuh menjadi bungkuk. Sehingga tubuh bungkuk itu membuat pertumbuhan dan perkembangan menjadi terganggu.
5. Sanitasi lingkungan
Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang tercemar bisa membuat anak tersebut rentan untuk terhambat tumbuh dan kembangnya. Hal itu dikarenakan zat-zat berbahaya yang ada pada lingkungan yang tercemar itu bisa masuk kedalam tubuh anak dan mempengaruhi organ-organnya.
6. Perasaan Manusia
Manusia yang hidup dalam kondisi perasaan yang tertekan akan terhambat tumbuh dan kembangnya. Selain itu manusia yang selalu dalam perasaan tertekan akan menyebabkan kesehatan menjadi terganggu dan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui fase pertumbuhan.
4.
Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok
atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit
masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan
atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga
dari beberapa sumber, yaitu:
- Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
- Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
- Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Suatu keluarga setidaknya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
- Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
- Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
- Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Fungsi Keluarga
Fungsi yang dijalankan keluarga
adalah:
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
Memberikan kasih sayang, perhatian,
dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
Macam-macam Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam
tatanan masyarakat, yaitu :
Fungsi
Biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
- Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
- Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi
Psikologis
- Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
- Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
- Perlindungan secara psikologis
- Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi
Sosial Budaya atau Sosiologi
- Meneruskan nilai-nilai budaya
- Sosialisasi
- Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
Fungsi
Sosial
- Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
- Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
- Pengaturan ekonomi atau keuangan
Fungsi
Pendidikan
- Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
- Persiapan untuk kehidupan dewasa.
Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa
bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota
keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan
Garis Keturunan
- Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
- Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan
Jenis Perkawinan
- Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
- Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan
Pemukiman
- Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
- Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
- Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan
Jenis Anggota Keluarga
- Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
- Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
- Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
- Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
- Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan
Kekuasaan
- Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
- Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
- Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
5. Masyarakat
A. Pengertian Masyarakat
Dalam
literatur ilmu-ilmu sosial, ada banyak definisi mengenai masyarakat. Beberapa pengertian
Masyarakat menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
- Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997).
- Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan bersama. (Wikipedia)
- Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling menyakiti “may subsist among different men, as among different merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only they refrain from doing injury to each other.”
- Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
- Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentu organisasi yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu.
- Menurut M,J. Heskovits, masyarakat adalah sebuah kelompok individu yang mengatur, mengorganisasikan, dan mengikuti suatu cara hidup (the way life) tertentu.
- Menurut S.R. Steinmentz, masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur
- J.L Gillin mengartikan masyarakat sebagai sebuah kelompok manusia yang tersebar yang memiliki kebiasaan (habit), tradisi (tradition), sikap (attitude) dan perasaan persatuan yang sama.
- Menurut Mack Ever, arti Masyarakat sebagai suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.
· Masyarakat menurut Max
Weber adalah sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan
oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya
· Ahli Sosiologi dan bapak
sosiologi modern, Emile Durkheim, mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu
kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
· Bapak Komunis, Karl Marx,
memberikan definisi masyarakat sebagai suatu struktur yang menderita
ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis
· · Dalam Ensiklopedi Indonesia, Pengertian
Masyarakat ada tiga yaitu (1) Bentuk tertentu kelompok sosial berdasarkan
rasional yang ditranslasikan (diterjemahkan) sebagai masyarakat patembayan
dalam bahasa Indonesia, lalu kelompok sosial lain yang tetap berasaskan pada
ikatan naluri kekeluargaan (family) disebut gemain-scaft atau masyarakat
Paguyuban
· Pengertian kedua masyarakat
berdasarkan ensiklopedi manusia yaitu merupakan keseluruhan masyarakat manusia
meliputi seluruh kehidupan bersama (3), Menunjukkan suatu tata kemasyarakatan
tertentu dengan ciri sendiri (identitas) dan suatu otonomi (relatif) seperti
masyarakat barat, masyarakat primitif yang merupakan suku yang belum banyak
berhubungan dengan dunia sekitarnya.
· Apabila masyarakat diartikan
sebagai komunitas, maka Wilkinson mendefinisikan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang hidup bersama dalam ekologi setempat dengan batasan wilayah yang
bias.
· Kemudian Pengertian
masyarakat menurut Thomas Hobber bahwa masyarakat (komunitas) adalah proses
alamiah dimana orang orang yang hidup bersama untuk memaksimalkan kepentingan
mereka, Hobbes mengemukakan bahwa kepentingan diri pribadi dapat didapati dalam
kelompok.
Karakteristik
masyarakat adalah:
1.
Aglomerasi dari unit biologis dimana setiap anggota dapat melakukan reproduksi
dan beraktivitas
2. Memiliki
wilayah tertentu
3. Memiliki
cara untuk berkomunikasi
4.
Terjadinya diskriminasi antara warga masyarakat dan bukan warga masyarakat
5. Secara
kolektif menghadapi ataupun menghindari musuh.
Dan berbagai
definisi yang ada, dapat dicatat beberapa unsur penting masyarakat sebagai berikut:
- Adanya sekelompok manusia yang hidup bersama. Dalam hal ini, tidak dipersoalkan berapa jumlah manusia yang hidup bersama itu. Sedikitnya ada dua orang.
- Kehidupan hersama tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Ungkapan “cukup lama” bukanlah sebuah ukuran angka. Melainkan, hendak menunjukkan bahwa kehidupan bersama tersebut tidak bersifat insidental dan spontan, namun dilakukan untuk jangka panjang.
- Adanya kesadaran di antara anggota bahwa mereka merupakan satu kehidupan bersama. Dengan demikian, ada solidaritas di antara warga dan kelompok manusia tersebut.
- Kelompok manusia tersebut merupakan sebuah kehidupan bersama. Maksudnya, mereka memiliki budaya bersama yang membuat anggota kelompok saling terikat satu sama lain.
(Pengertian
Masyarakat) Dalam kenyataan, ada perbedaan antara kelompok masyarakat yang
sama dengan kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan itu terjadi karena
masyarakat mengalami evolusi, atau perkembangan secara lambat. Berdasarkan
tahap yang dicapai dalam proses evolusi, terdapat beberapa tipe kelompok
masyarakat.
(Pengertian
masyakat) Menurut Gerhard Lenski dan Jean Lenski (Macionis, 1997),
tipe-tipe kelompok masyarakat tersebut adalah masyarakat pemburu dan pengumpul,
masyarakat peladang dan peternak. masvarakat agraris, masyarakat industri, dan
masyarakat pascaindustri.
Berbagai
tipe masyarakat ini memiliki beberapa persamaan Salah satunya adalah kesediaan
saling membantu antar-warga masyarakat ketika menghadapi kesulitan (krisis).
Namun, umumnya warga masyarakat akan enggan memberikan bantuan kepada anggota
yang hidup tidak sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku dalarn masyarakat
tersebut. Mekanisme ini relatif sudah terlembaga dalam masyarakat.
Proses
Terbentuknya Masyarakat
Dalam
mempelajari proses terbentuknya masyarkat, perlu dilakukan analis dari berbagi
proses yang ada seperti proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi
sosial, proses difusi, akulturasi, dan pembauran serta invovasi.
1. Proses
Belajar Kebudayaan Sendiri
a. Proses Internalisasi.
Manusia
mempunyai bakat tersendiri dalam DNA nya untuk mengembangkan berbagai macam
perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi pribadinya. Akan tetapi bentuk atau
perwujudan dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam
stimulasi yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya.
Maka proses
internalisasi yang dimaksud adalah proses yang panjang sejak individu tersebut
dilahirkan hingga dipenujung ajalnya , dimana manusia atau individu tersebut
belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta
emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
b. Proses Sosialisasi
Proses
Sosialisasi berhubungan dengan proses belajar kebudayaan dalam sistem
sosial. Dalam proses tersebut, individu sejak masa anak-anak hingga masa tuanya
mempelajari pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di
sekililingnya.
c. Proses Enkulturasi
Dalam proses
Enkulturasi, individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran
serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan
yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi juga berarti
“pembudayaan”.
2. Proses Evolusi Sosial
Proses
evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang
peneliti seolah-olah dari dekat secara detail, atau dapat juga dipandang dari
jauh hanya dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang besar saja.
3. Proses Difusi
Penyebaran
Manusia. Ilmu Paleo antropologi memprediksi bahwa manusia muncul untuk pertama
kali di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan kemudian,
manusia sekarang ini telah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini
dapat diterangkan dengan dengan adanya proses reproduksi dan gerakan
penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adaptasi
fisik dan sosial budaya dan perkembangan teknologi transportasi.
4.Akulturasi atau Asimilasi
Pengertian
akulturasi adalah sebuah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing
tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi
adalah Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan
latar kebudayaan yang berbeda-beda.
5. Pembauran atau Inovasi
Inovasi
merupakan suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan
modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang
semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk
baru.
B. GOLONGAN MASYARAKAT
Dalam lingkungan masyarakat kita
melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh
masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti
gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah
ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya,
orang biasa saja dan ada orang miskin.
Perbedaan itu tidak hanya muncul
dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat
perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,
pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek,
dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
Beragamnya orang yang ada di suatu
lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau
diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).
Kelas sosial atau golongan sosial
merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau
kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat
memiliki golongan sosial , namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis
kategori golongan sosial yang sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi
sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam
masyarakat. Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki
golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena
itu masyarakt seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat
seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada
pembagian pekerjaan.
Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian
Kelas Sosial terdiri atas 2 bagian yaitu:
a. Berdasarkan Status Ekonomi.
1) Aristoteles membagi masyarakat
secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
– Golongan sangat kaya
– Golongan kaya
– Golongan miskinAristoteles
menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
1. Golongan Sangat Kaya
2. Golongan Kaya
3. Golongan Miskin
Ket :
Golongan pertama : merupakan
kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah
dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan
yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para
pedagang, dsbnya.
Golongan etiga : merupakan golongan
terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
2) Karl Marx juga membagi masyarakat
menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
3) Pada masyarakat Amerika Serikat,
pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni: a. Kelas sosial atas
lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah (
Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan
atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan
bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas (
Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial
bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class
Kelas sosial pertama :
keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama
menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha,
kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegawai
pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap
(golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja
tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4
kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan
(academic middle class) Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan
Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
b. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya
perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota
masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan
seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang
rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta,
yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut
Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita
temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana,
gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan
Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai
oleh kasta Sudra.
1. Definisi Kelas Sosial Berdasarkan
karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas
atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti
yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok
dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa
harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial
mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan
sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
2. Pengertian Status Sosial Setiap
individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status
merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam
tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau
posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
C. Perbedaan Masyarakat Non
Industri dengan Masyarakat Industri
(1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau
organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primerDalam kelompok
primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih
akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka,
sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat
yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982
: 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu. Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las,
ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri.
Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif
untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks
pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu
masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan
tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya
individualisme.
6. Makna Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
Makna Individu
Manusia sebagai makhluk
individu,yang berarti tidak dapat hidup sendiri. Karena manusia selalu
membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Dapat dikatakan saling
ketergantungan antar manusia satu dengan manusia yang lain.
Makna Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dari
beberapa individu yang memiliki satu ikatan pasti yang tak bisa dipisahkan.
Keluarga sangat berarti dalam kehidupan, karena peran keluarga sangat penting
dan sangat berpengaruh.
Makna Masyarakat
Masyarakat dapat dikatakan sebagai
sekumpulan individu yang mendiami satu wilayah tertentu. Individu yang berada
di dalam masyarakat memiliki keterkaitan satu sama lain dan pengaruh bagi
individu lain.
7. Hubungan Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Individu
Individu merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.
Keluarga
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat
dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
KONSEP INDIVIDU
DAN KONSEP KELUARGA Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya
dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan
sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh
Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi.
Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya
tersebut.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok
manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata
pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat
agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar
menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya:
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku,
chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
KONSEP MASYARAKAT Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan
kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat
berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk
membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis,
psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui
beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan
terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka
terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah
masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di
dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial,
pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di
dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan
untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa
yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang
telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam
tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun
makro.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah
kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam
komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati
yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari
serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan
hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui
proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi.
Aspek individu, keluarga,
dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga,
masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak
lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan
yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai
manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya
adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan
kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu
bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan
kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan
lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu
mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai
hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang
mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer,
Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan
sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang
mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu.
Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya
dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
8. REFERENSI BAB III ILMU SOSIAL DASAR
1.
http://didefinisipengertian.blogspot.co.id/2015/06/definisi-pengertian-individu-menurut-ahli.html
2. http://dosenbiologi.com/manusia/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia
3. http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
5. 1. Wikipedia.org.
6. pengertianahli.com
7. Sosiologi SMA Jilid I kelas X
8. http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/pengertian-unsur-dan kriteriamasyarakat.html
9. Basic of Society oleh Ayodoha Prasad, goolebooks
10. https://suparman11.wordpress.com/2013/11/17/kelas-sosial-dalam-masyarakat/
11. http://dianalfidarmawan.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-masyarakat-industri-dan-non.html
12. http://arbip.blogspot.co.id/2009/12/pengenalan-tentang-masyarakat-industri.html
13. http://syaifulhasby.blogspot.co.id/2015/10/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan.html
2. http://dosenbiologi.com/manusia/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia
3. http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
5. 1. Wikipedia.org.
6. pengertianahli.com
7. Sosiologi SMA Jilid I kelas X
8. http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/pengertian-unsur-dan kriteriamasyarakat.html
9. Basic of Society oleh Ayodoha Prasad, goolebooks
10. https://suparman11.wordpress.com/2013/11/17/kelas-sosial-dalam-masyarakat/
11. http://dianalfidarmawan.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-masyarakat-industri-dan-non.html
12. http://arbip.blogspot.co.id/2009/12/pengenalan-tentang-masyarakat-industri.html
13. http://syaifulhasby.blogspot.co.id/2015/10/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan.html
No comments:
Post a Comment